Forespas MKRJ
06, OctDalam ajaran Gereja Katolik kita mengenal istilah Gereja Universal. Gereja Universal digembalakan oleh seorang Paus dan Ia menggembalakan umat Katolik seluruh dunia. Di sisi lain kita juga mengenal istilah Gereja Partikular. Gereja Partikular ini digembalakan oleh seorang Uskup yang menjabat di Keuskupan tertentu dan biasanya Keuskupan dibagi ke dalam paroki-paroki.
Kehadiran Gereja tidak lepas dari tugas penggembalaan di dunia. Tugas penggembalaan perlu diwujudnyatakan. Cara mewujudnyatakan penggembalaan itu umumnya dilakukan dengan cara membagi-bagi orang dalam kelompok-kelompok tertentu. Akan tetapi, hal lain yang perlu diperhatikan bahwa ada kelompok umat yang “karena keadaannya” (sosial, politik, ekonomi, usianya, tugasnya sehari-hari, irama hidupnya dan sebagainya) tidak mungkin digembalakan dengan cara yang biasa. Contoh: tentara, suku tertentu, ritus tertentu, dan mahasiswa juga termasuk yang “karena keadaannya”, sehingga tidak mungkin digembalakan dengan cara biasa. Ketika hal itu tidak mungkin digembalakan secara biasa. Maka, bolehlah kelompok itu dibentuk sebagai paroki atau semacam paroki.
Pembentukan kelompok yang “karena keadaanya” perlu digembalakan secara khusus dan kita sebut macamnya seperti “paroki/Gereja”, maka, kontennya persis sama dengan paroki/Gereja. Dengan kata lain, norma, aturan, pengorganisasian paroki diterapkan pada Gereja “Mahasiswa” secara mutatis, mutandis (perubahan-perubahan yang diperlukan atau penting dan disesuaikan). Kita bisa membayangkan jika ada mahasiswa yang begitu banyak datang ke kota tertentu untuk kuliah. Bagaimana menggembalakan mereka? Mereka juga adalah orang Katolik. Maka, Gereja ikut ambil bagian untuk menghidupi mereka yang karena keadaannya perlu mendapat perlakukan secara khusus.
Adanya pemikiran di atas maka di setiap keuskupan diperlukan pelaku pastoral yang mewujudnyatakan penggembalaan secara konkret. Maka, Uskup dapat menunjuk seorang Imam untuk menjadi perpanjangan tangannya dalam penggembalaan dan seorang gembala ini disebut Imam Kapelan (Kan.564-572). Jika tugas seorang imam menggembalakan “mahasiswa”, maka Imam Kapelan tersebut disebut sebagai “The chaplain of University Students” atau Pastor Kapelan Mahasiswa. Pastor Kapelan ini berusaha menghidupi karya penggembalaannya dengan melibatkan pihak-pihak terkait di dalamnya seperti para dosen, pemerhati mahasiswa serta mahasiswa itu sendiri dan dapat membentuk dewan pastoral maupun dewan keuangan (sesuai dengan keadaannya masing-masing) sebagai Gereja Mahasiswa.
Saat ini untuk melihat dinamika kehidupan mahasiswa Katolik, tentunya diperlukan wadah yang jelas. Wadah perjumpaan bagi mahasiswa Katolik telah diupayakan. Pengupayaan dilakukan atas prakarsa seorang pemerhati mahasiswa dari Keuskupan Bandung yaitu Anastasia Ganjar Ayu Setiansih, yang dengan caranya berhasil mengumpulkan para imam yang berkarya bersama mahasiswa se-regio Jawa. Maka, untuk pertama kalinya diadakan pertemuan mahasiswa se-regio Jawa di Rumah retret Pratista, Bandung dan sejak saat itu lahirlah istilah FORESPAS MKRJ (Forum Moderatores Pastoral Mahasiswa Katolik Regio Jawa).
Forum ini mempunyai kegiatan yang diadakan setiap setahun sekali dan setiap Keuskupan tentunya akan menjadi tuan rumah penyelenggara. Adapun kegiatan ini melibatkan semua keuskupan di Regio Jawa, yaitu: Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Bandung, Keuskupan Bogor, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Surabaya, dan Keuskupan Malang.
FORESPAS MKRJ ini diadakan sebagai sarana untuk belajar bersama antar mahasiswa-mahasiswi Katolik di keuskupan-keuskupan Regio Jawa. Selain itu, para pendamping dan Pastor yang bertugas di kemahasiswaan juga bisa berbagi pengalaman maupun modul-modul pendampingan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana bina spiritual bagi para mahasiswa dan para moderator.
Inilah sekilas mengenai wajah Gereja Mahasiswa. Siapapun yang ikut ambil bagian di dalamnya tentu menjadi bagian yang terpenting bagi perkembangan pribadi mahasiswa. Hadirnya FORESPAS MKRJ menjadi tanda bahwa kita perlu berjalan bersama untuk mewujudkan tugas penggembalaan Gereja dan ikut ambil bagian secara aktif, sadar dan sepenuhnya dalam kehidupan Gereja dan masyarakat secara umum.
GEMA Bandung ikut membidani lahirnya Forum Moderatores Pastoral Mahasiswa Katolik Regio Jawa (Forespas MKRJ) pada Februari 2018. GEMA Bandung menjadi tuan rumah pada pertemuan pertama yang melahirkan Forespas MKRJ. Forespas MKRJ ini bertujuan untuk membangun relasi dan komunikasi antarkeuskupan regio Jawa berkaitan dengan pastoral kemahasiswaan.